Image

Inovasi Tenaga Sanitasi Lingkungan: “RUMAH DIAPERS”

Inovasi Tenaga Sanitasi Lingkungan: “RUMAH DIAPERS”

(Layanan Klinik Pengelolaan, Pembersihan, dan Pelatihan Sampah Popok)

 

Setiap tahunnya, Kementerian Kesehatan akan memberikan penghargaan tenaga kesehatan teladan kepada tenaga Kesehatan yang membuat inovasi di lingkungannya masing-masing melalui hasil penjurian. Pada tahun ini, Kementerian Kesehatan memberikan 18 penghargaan kepada tenaga sanitasi lingkungan yang memiliki berbagai inovasi terbarukan, salah satunya adalah Anita Resky Diningrum S., SKL, M.Ling Tenaga Sanitasi Lingkungan dari Puskesmas Polowijen Dinas Kesehatan Kota Malang. Anita mendapatkan penghargaan melalui inovasinya yaitu Rumah Diapers: Layanan Klinik Pengelolaan, Pembersihan, dan Pelatihan Sampah Popok).

Berawal dari kuatnya mitos sulleten yaitu mitos dimana sampah popok harus dibuang ke sungan serta lemahnya pengetahuan Masyarakat tentang cara membersihkan popok sebelum dibuang, yang pada akhirnya sama dengan melakukan BAB Sembarangan (BABS). Maka Anita dan Puskesmas Polowijen memperkenalkan inovasi Rumah Diapers: Layanan Klinik Pengelolaan, Pembersihan, dan Pelatihan Sampah Popok) di lingkungan puskesmas.

Inti dari kegiatan ini adalah mengedukasi Masyarakat tentang bagaimana cara mengelola sampah popok. Mulai dari membersihkan popok sebelum dibuang, mengolah sampah popok menjadi pupuk bahkan mengelolanya menjadi barang yang bernilai ekonomis. Kegiatan rumah diapers, pada prinsipnya mengacu pada prinsip 3R (Reuse, Reduse, Recycle). Sampah hasil popok ini, selain kotorannya dibuat menjadi pupuk, mereka juga membuatnya menjadi berbagai kerajinan yaitu media vertikal garden, tas Wanita, hiasan meja, lampu hiasan, bunga, tas Wanita, name tag, bahan baku tas, hingga sandal. Mulai tahun 2019-2022, tercatat sudah 50.251 popok sekali pakai yang berhasil diolah.

Kegiatan sosialisasi dilakkekan dengan melakukan penyuluhan secara berkelompok, serta publikasi melalui media sosial seperti whatsapp yaitu kulwap (kuliah whatsapp), Live Instagram, zoom dan sebagainya. Kegiatan ini dinilai mudah dan sederhana karena tidak membutuhkan Peralatan penunjang dengan biaya mahal, berteknologi tinggi dan modern namun hasilnya bisa efektif karena bisa diakses Masyarakat. Rumah diapers telah memiliki tiga rumah yang berada di wilayah kerja Puskesmas Polowijen yang masing-masingnya melakukan pengolahan popok sekali pakai.

Selain penghargaan sebagai tenaga Kesehatan teladan, inovasi ini juga telah menjadikan Anita mendapatkan penghargaan Sanitarian Puskesmas terbaik Kabupaten SBS (ODF) 100% tahun 2019 oleh Direktur Jendral Kesehatan Masyarakat Kementrian Kesehatan RI serta berbagai penghargaan lainnya. Kegiatan ini dinilai layak untuk dikembangkan di berbagai wilayah di Indonesia yang memiliki permasalahan serupa. Hingga saat ini berbagai instansi telah menjadikan Puskesmas Palowijen sebagai rujukan utama studi tiru terkait inovasi ini, mulai dari Dinas Kesehatan hingga komunitas zerowaste Indonesia.

Oleh : Departemen Pengembangan Teknologi Tepat Guna dan Pengabdian Masyarakat