Tahun 2023, Kementerian Kesehatan memberikan penghargaan kepada tenaga Kesehatan teladan yang memiliki inovasi pada lingkungan kerjanya, salah satunya adalah Sutisna, Tenaga Sanitasi Lingkungan di RSUD Kabupaten Kubu Raya dengan inovasi Pengolahan Air Gambut dengan “TEKURAS” (Teknologi Ultrafiltrasi). Inovasi ini bertujuan untuk memenuhi kualitas dan kuantitas serta menyalurkan dan menyuplai kebutuhan air bersih untuk operasional medis dan domestik di RSUD Kabupaten Kubu Raya secara berkelanjutan. Sumber air baku yang diolah adalah air gambut dari sungai Rasau Jaya yang berada di belakang RSUD KKR dengan kualitas fisik berwarna, berbau, keruh, dan pH rendah yang diolah dengan mesin water treatment dengan kombinasi teknologi yang disebut sistem 8Si (Oksidasi, Netralisasi, Aerasi, Koagulasi-Flokulasi Klorinasi, Sedimentasi, Filtrasi, Ultrafiltrasi dan Desinfeksi). Air bersih yang telah diolah, telah dipastikan memenuhi standar baku mutu yang telah ditentukan untuk penggunaan ruang operasi, ruang Central Sterile Supply Departement (CSSD) dan ruang farmasi.
Sebelum adanya Instalasi Pengolahan Air Bersih sendiri, RSUD KKR membeli air bersih dengan mobil tangki 8.000 liter (8m3)/hari dengan harga Rp 90.000/m3 untuk kebutuhan operasional medis, kantor, pasien dan keluarga. Maka tiap bulannya, rumah sakit harus menyediakan dana Rp 720.000 per hari atau Rp 21.600.000 per bulan untuk pengadaan air bersih. Namun setelah adanya instalasi pengolahan air bersih, pihak rumah sakit mengeluarkan uang sebanyak Rp 58.500 per hari atau Rp 1.755.00 per bulan untuk pengadaan kapur, tawas, kaporit tablet dan listrik. Dari keberadaan inovasi ini, rumah sakit telah melakukan penghematan sebesar Rp 19.845.000 per bulan dengan melakukan pengolahan air bersih sendiri.
Kedepannya RSUD KKR berencana mengadakan unit instalasi pengolahan air siap minum dengan menambahkan teknologi yang lebih modern, inovatif, dan efektif dengan menggunakan teknologi Nanofiltrasi (NF) dan Reverse Osmosis (RO) dan kalsium laktat sesuai standar.
